Sabtu, 19 Agustus 2017

Pastikan Terjaga Sebelum Menulis Puisi

Pastikan Terjaga Sebelum Menulis Puisi

Ketika pagi masih lusuh oleh malam
jendela telah menjadi sela bagi lagu dari
radio tetangga,
menerbangkan mimpi jingga
lewat suara yang menggema dari udara.

Aku beranjak,
menanyakan mata mimpi sebelumnya,
sebelum kawat duri yang akhirnya jatuh
menimpa balon di atas aku.

Aku selalu memastikan tanganku setelah itu,
atau mencubit atau menghitung jemari
yang biasanya tak utuh. Meski ganjil
berkali-kali genap saat dihitung kembali.

Telingaku tak mampu memastikan
tawamu dua detik sebelum ini,
tidur atau tersadar mimpi, tapi
aku mengingat warna sepatumu
seperti warna hijau yang sedikit kebiruan,
sedikit biru kelangit-langitan.


Perlu waktu, sekurang-kurangnya dua menit,
dari menit pertama setelah terjaga. Belum
termasuk memastikan jendela terbuka atau
lampu menyala. 



Aku menulis ini pagi hari

0 komentar:

Posting Komentar