Minggu, 12 Maret 2017

Membentang Entah

Membentang Entah

Aku mulai kesulitan menuliskan "kamu"
atau memungut ranting, dan merangkainya menjadi bunga
kini aku dan kau terpisah oleh entah yang tak terjangkau
bukan lagi oleh jembatan depan sekolah
tapi danau yang membentang diantara dua pulau
kau pun tahu, kini kita hanya bagian dari kenangan
yang memiliki halaman bernama rindu
didalmnya tidak ada lagi waktu
hanya terkubur kau dan aku
Dulu dibawah pohon mangga aku menemuimu
dengan kacamatamu engkau duduk terpaku
disana ku pungut burai debu
meski dari sudut kusam yang mungkin tidak kamu tahu
tapi seolah bagiku dari puncak Arupadatu
atau Lawu bahkan Mahameru
aku benar-benar jatuh pada waktu
menikmati buih Tuhan pada lawana kuasaNya waktu itu
lalu tenggelam dalam hanyut
dan ketika suatu saat namamu kembali berdenyut
kembali pula aku melantunkan "kamu" dalam wirid malamku


(z-a) 
di teras pesantren 00:00 WIB

0 komentar:

Posting Komentar